Minggu, 12 Januari 2014

Nyaris Jadi Bidan Salah Suntik


Assalamualaikum,,
Setiapa profesi pasti mempunyai resikonya masing masing,, seperti tukang kayu resikonya tangan nya bisa saja terkena gergaji,, tukang gorengan resikonya harus tahan kalau sewaktu waktu badannya terkena minyak panas. Tukang tidur  juga punya resiko,,,”kok bisa,,????  Iya lah kalau dia tidur trus gak bangun bangun lagi apa gak weeewww,,,!!! Tu,,
Saya sebagai tenaga kesehatan juga punya resiko,, apa lagi saya seorang bidan yang harus menyelamatkan dua nyawa sekaligus, ibu dan bayinya. Tapi Alhamdulillah selama saya kuliah hingga saat ini,,saya sudah bekerja tidak ada kejadian apa pun,, yang membahayakan pasien pasien saya.
Tapi,,setelah saya mengalami kejadian di 11 januari, ini membuat  saya berfikir “mungkin ini lah saat nya saya harus mengundurkan diri dari dunia perbidanan”.  Ini kejadian yang saya alami sendiri  tanpa ada rekayasa atau setingan yang sedang marak di infotaiment “ hahahahaa  biasa lah saya kan golongan WPI (Wanita Pencinta Infotaiment).
Kejadian yang saya alami tanggal 11 januari 2014,, sama seperti judul lagu Band GIGI entah kenapa pas banget tanggal itu,, atau “ JANGAN JANGAN,,,!!!!!  (efek sound: jeng,,jeeeeeenggg,,,?????) hahahaa,,, apa an sih,,???
Waktu itu sekitar habis magrib yaaa mungkin  jam 7 an lah,,, ada ibu yang membawa bayinya  sekitar umur 4 bulan untuk imunisasi DPT 2. Ibu ini sudah tidak asing lagi bagi saya,,
Baiknya saya jelaskan dulu tentang ibu ini,, sewaktu dia melahirkan dulu yang menolng persalinannya adalah saya sendiri,, makanya dia cukup percaya terhadap saya padahal dulu sewaktu dia masih hamil dia termasuk golongan “ICBD” (Iiiiihhhh,,,Cerewet Banget Dehhh,,,), Tapi saya tau ibu ini tidak sepenunya percaya terhadap kemampuan saya yang tidak pintar ini,,yaahhhh,, saya sadar dengan tubuh kecil yang tingginya tidak lebih dari 152 Cm dan berat 49 habis makan,, kalau isinya keluar tinggal 47 Kg. yang kalau di lihat saya lebih pantas sebagai tukang bikin teh,, dari pada bidan,, karena gak sedikit orang bertanya “mbk kerjanya apa “
“saya bidan pak”
Pasti ekspresi wajah mereka berubah seperti sedang menahan buang angin yang sudah 1 minggu tidak keluar keluar.
Ok, skarang kembali ke cerita,  setelah ibu itu datang dan memberitahu maksud tujuannya untuk mengimunisasi kan anaknya,, saya dengan sangat percaya diri “karena tidak mau dianggap bidan tukang bikin teh”,, langsung menyuruh ibu masuk keruang praktik ,,
Seperti biasa sebelum bayi di imunisasi,, saya selalu menganamnesa bayi secara teliti Karena efek dari vaksin yang saya berikan mampu membuat badan si bayi  demam. Kemuadian saya menyiapakan  obat  sesuai  dosis yang di anjurkan,, dalam hati saya “ ok,, semua  udh,,bismillah” saya suntikan di paha bayi sebelah kiri,, dan seperti biasa bayi pun menjerit kesakitan,, menangis seperti di paksa buat kawin,, heee,, karena gak mungkin kan ada bayi yang habis di suntik trus berkata” terimakasi kak sudah menyuntik saya”. Dan seperti biasa juga setiap pasien yang habis di  imunisasi selalu saya beri nasehat karena bukan bidan namanya kalau  gak cerewet,, saya beri tahu untuk mengkompres bekas suntikan dengan air hangat dan segera minumkan obat,, menurut saya penjelasan saya sudah cukup jelas dan singkat,, kerena dalam fikir saya ini kan imunisasi yang kedua dan ini juga anak ke tiga pasti ibu ini sudah punya pengalaman bagaimana merawat luka bekas suntikan.
Ok semua sudah,, ibu pun pulang dan masih terdengar rintihan tangis dari si bayi, pasti dalam hati tu anak” TUNGGU AKU 20 TAHUN LAGI,, akan ku balas semua perbuatan mu selama ini.”
Dengan suasana yang semakin sepi karena sudah cukup larut malam dan pasien juga sudah habis di ruang tunggu. Dan di sinilah dimulainya detik detik kehancuran saya,, di keheningan malam tiba tiba terdengar suar motor,, dalam pikiran saya,, sudah semalam ini pasti dia lupa mau suntik Kb,, tapi pikiran ini pecah ketika mendengar langkah ibu ibu  yang setengah berlari dan masuk dengan wajah yang sangat panik “ ibu tolong  liat kan keponakan saya yang tadi habis di suntik,, dia nangis gak ada berhenti,, sampai badannya membiru,,  reflek saya lalu tersentak kaget “astagfirullah,,!!!! Ada apa lagi ini,,, dengan suara bergetar  aku coba bertanya “ bayinya kenapa bu,,?? Menangis sampai membiru,, apa bayinya kejang,,???
“ iya mbk sepertinya bayinya kejang,,,” ya allah,,, rasanya kaki ini tak bertulang lagi,,
Tidak lama kemudian bidan saya keluar dari kamar karena mendengar suara ribut dari ruang tunggu,, dengan santainya bidan yang lebih senior dari saya ini bertanya “ ada apa bu,, klo ada apa apa sama bayinya,, kenapa gak di bawa kesini aja,,,???”
Tiba tiba terdengar lagi suara motor,, dan masuk seorang laki laki tua ternyata ini bapak si bayi tadi,,
Ya,, saya cukup  kenal dengan bapak ini,,karena dia cukup baik dengan saya, tapi malam itu serasa semua berubah,,, dengan wajah merah dan raut yang sangat marah bapak ini masuk sambil menunjuk  nunjuk tepat kearah wajah saya,, saya yakin pasti istrinya sudah memberi tahu kalau yang menyuntik anaknya adalah saya,, bapak itu benar benar marah,, dengan suara keras bisa di bilang setengah teriak dia bilang “ SIAPA YANG TADI NYUNTIK ANAK SAYA,,,!!! SAYA GAK MAU TAU ANAK SAYA SEKARAT DIRUMAH,,!!!” dengan bersamaan bapak itu memukul meja yang tepat di samping saya,,” saya bisa merasakan betapa sakitnya tangan bapak itu,,heeee”
Dalam hati ini “ya allah sekarat…!!! Separah itu kah,,?? tangannya trus saja menunjuk saya,, seperti ingin membunuh saya  dengan tusuk sate.”
Dengan sigap bidan saya  langsung  pergi kerumah si bayi,, bapak itu juga pergi begitu saja,,menurut saya  ada dua kemungkinan bapak itu pergi, pertama karena khawatir dengan anaknya,, atau karena kesakitan setelah memukul meja tadi. “
Setelah semua orang pergi tinggal saya dan seorang teman,, kita berdua duduk terdiam dikursi ruang tunggu ,,
Dengan tangan dingin dan kaki saya yang terus bergerak,menanti kabar dari bidan senior,,rasa cemas,takut,bingung,, serasa melayang layang di atas kepala. saya berusaha mengingat ingat adakah tindakan  saya yang salah,,atau adakah yang saya  lupakan saat saya menganamesa bayi tadi.
Disela sela pikiran buruk ini dan penuh ke G A L A U an, teman saya trus saja nyerocos “ pit,,pit ntar klo ada apa apa sama bayinya gimana,,,klo dia kejang trus  meninggal gimana,,,gimana dengan nasib MU,,
saya langsung tersentak kaget mata saya lalu  melotot,, kaki ini  berhentik bergerak,,tangan ini  tiba tiba menjadi kaku,, “yaahhh semacam orang keselek pentol lah,,,” dalam hati saya iya ya,, kalau apa yang di  kata kan teman tadi terjadi tamat lah riwayat saya.
Mata saya mulai berkaca kaca,,,mulut saya tiada hentinya berdzikir,,, serasa rasa khawatir ini sukses menelan saya seutuhnya,,
Saya termasuk orang yang mudah cemas dalam menghadapi sesuatu biasa temen saya sering LEBAY,,????,,contohnya saat saya menelpon ibu dirumah,,
”hallo assalamualaikum,,,
Cukup lama saya mendengar balasan salam dari ibu,, tidak lama kemudian saya mendengar sahutan salam tapi dengan suara yang tidak biasa saya dengar,, ni seperi suara orang yang habis menangis,,
“Waalaikumsalam,,,,ada apa pit,,,???
Ibu,,ibu kenapa kok suaranya beda habis nangis yaaa,,
“iya ibu habis nangis,,,
Loh kenapa,,!!! ada apa,,, !!!siapa yang sakit,,,!! Ibu sakit,, kenapa kena piso,,,atau,,, “ mulut ku trus saja berbicara sampai akhirnya aku sadar sendiri,,” ibu kenapa to kok diem,,”
Dengan santainya ibu saya berkata “ sudah,,???  mulutnya hiperaktif banget..!!!
“hahhhh,,!!!!! Hiperaktif,,????  “ memangnya ada apa bu”
“ iya ibu memang habis nangis,, tapi bukan karena kena piso,,
“trus”
“ ibu habis nonton film india sedih banget,,,??????
“ eeeeeehhhhhh,,,????????

Ok,, lanjut ke cerita,, di puncak kekhawatiran saya  dan temen yang trus saja berkicau “bak burung kebelet kawin”,,otak saya mulai mengada mengada dengan sendirinya,, ke PARNO an saya mulai lagi,,,
Yang saya takutkan kalau sampai benar terjadi sesuatu pada bayi itu,, trus kalau benar dia sekarat gimana,,,kalau sampai benar dia meninggal bagaimana??? Yaa allah,,,bantu hamba mu ini,,,kemudian otak ini  makin mengada ngada lagi,,, Iya kalau selesai sampai disini, kalau sampai orang tuanya menuntut  kemudian memasukan saya  ke penjara bagaiman,,,???  
Trus bagaimana dengan orang tua saya,, kasihan mereka kalau setiap minggu harus menjenguk ke penjara,,,bagaiman dengan pekerjaan saya,, masih bisa kah saya menjadi bidan,,, atau saya nanti akan di kenal sebagai BIDAN SALAH SUNTIK,, “gak lucu bnget kan”.
Berapa lama hukuman yang saya terima nanti,,, bagaiman nasib saya selanjutnya,,harus kah saya menjadi perawan tua di dalam penjara,,,OHHHH,,,,TIIDAAAKKK,,,!!!!! 
30 menit sudah saya menunggu,,,sambil menunggu mulut saya trus saja berdzikir . tidak lama kemudian bidan saya datang dengan wajah tersenyum,, hati ini agak lega setidaknya bayi itu tidak jadi meninggal,, heeee,,,  dan saya lihat bapak yang tadi marah marah pergi begitu saja sepertinya dia tidak jadi membunuh saya dengan tusuk sate,,, atau dia masih merasakan nyeri karena memukul meja tadi ,,
Belum sempat saya bertanya pada bidan saya,, dia langsung memberitahu,, “udah ipit gak usah takut bayinya gak kenapa kenapa kok,,,
Trus tadi itu kenapa,,”Tanya saya,,,
Tadi luka bekas suntikannya di kasi minyak tawon sama ibunya makanya bayinya nangis,,jangan kan anak bayi,, orang dewasa aja kalau luka di kasi minyak tawon bakal jungkir balik,,,
“penjelasan bidan senior tadi  yang  berusaha membuat saya tenang,,”
saya hanya bengong,,sambil tertawa tipis,,” apa itu tertawa tipis,,????” 
“heeeee.. begitu yaaa,, Cuma gara gara minyak tawon ya bu,,,
“ iyaa,,, minyak tawon,, udah woles aja pit,,,
Haaaaahhh!!!! Woles “ dalam hati saya menjerit,,,”
Saya yang dari tadi ketakutan cemas tingkat kecamatan,serasa jantung ini pindah tempat dan aliran darah ini serasa nyasar entah kemana,,dan menghawatirkan bagaimana nasib saya setelah ini,,, apakah saya  akan pensiun dari dunia perbidanan, membayangkan kan diri saya yang pasti akan menjadi perawan tua,,, !!!!!!
Tiba tiba musnah begitu saja karena minyak tawon..!!! “saya hanya bisa menarik nafas,,,??????
Huhhhhhh,,,,,??????
Ya allah,,, tapi saya sangat bersyukur,,, akhirnya tidak terjadi sesuatu  pada bayi itu,,
Kemudian saya duduk menenangkan diri,, “ dalam hati berfikir  ya allah,, terimakasi kau telah menurukan kejadian ini,, agar saya bisa lebih belajar lagi,,mungkin selama ini saya kurang teliti saat menghadapi pasien,,atau kau turun kan kejadian ini agar saya bisa lebih kuat menjalani profesi perbidanan yang selalu membuat saya spot jantung setengah gila,,
Semoga ini bisa menjadi pelajaran buat kita,,, untuk para bunda khususnya,, inget yaaa jangn sama sekali memberikan  minyak tawon atau minyak apa pun ke luka bekas suntikan,, cukup mengkompres dengan air hangat dan minum kan obat.
Semoga cerita ini bisa bermanfaat,, “yaahh  saya tau padahal gak ada sisi manfaatnya sihh,,, “.
Ok, terimakasih sudah membaca ,, assalamualikum,,,






1 komentar:

  1. Betway USA | Sports toto website | US$500 deposit bonus
    the online sports betting platform and your first-ever sports bet with Betway, 토토사이트 the leading sports betting brand. We bring you a

    BalasHapus